Sudah banyak artikel di ilmuhacking
yang membahas teknik serangan man in the middle (mitm), namun belum
pernah saya menjelaskan secara detil tentang apa itu mitm attack. Mitm
attack merupakan jenis serangan yang sangat berbahaya dan bisa terjadi
di mana saja, baik di website, telepon seluler, maupun di peralatan
komunikasi tradisional seperti surat menyurat. Oleh karena itu saya
pikir perlu ada satu artikel khusus yang membahas tentang mitm attack
terlepas dari apapun dan dimanapun implementasi teknisnya.
Bukan Sekedar Sniffing
Mungkin banyak yang mengira tujuan dari
serangan mitm adalah untuk menyadap komunikasi data rahasia, seperti
yang sniffing. Sniffing bisa disebut sebagai passive attack karena pada
sniffing attacker tidak melakukan tindakan apa-apa selain memantau
data yang lewat. Memang benar dengan serangan mitm, seorang attacker
bisa mengetahui apa yang dibicarakan oleh dua pihak yang berkomunikasi.
Namun sebenarnya kekuatan terbesar dari mitm bukan pada kemampuan
sniffingnya, namun pada kemampuan mencegat dan mengubah komunikasi
sehingga mitm attack bisa disebut sebagai jenis serangan aktif.
Gambar di bawah ini adalah skenario yang bisa dilakukan attacker dengan serangan mitm.
Pada gambar tersebut terlihat ada 4 macam
serangan yang bisa dilakukan dengan MITM. Berikut adalah penjelasan
dari jenis serangan tersebut dalam skenario seperti gambar di atas.
- Sniffing: Charlie mengetahui semua pembicaraan antara Alice dan Bob.
- Intercepting: Charlie mencegat pesan dari Alice ketika Alice ingin menutup percakapan dengan “Bob I’m going to sleep, Bye!”. Dengan begini Bob mengira Alice masih berkomunikasi dengannya.
- Tampering: Charlie mengubah jawaban Bob kepada Alice dari account Paypal bob menjadi charlie.
- Fabricating: Charlie menanyakan nomor social security number kepada Bob, padahal pertanyaan ini tidak pernah diajukan oleh Alice.
Dengan cara mitm ini bisa dibayangkan betapa besar potensi kerusakan yang bisa dilakukan Charlie kepada Alice dan Bob.
Proses Terjadinya Serangan Man-in-The-Middle
Dalam serangan mitm, seorang attacker
akan berada di tengah-tengah komunikasi antara dua pihak. Seluruh
pembicaraan yang terjadi di antara mereka harus melalui attacker dulu
di tengah. Attacker dengan leluasa melakukan penyadapan, pencegatan,
pengubahan bahkan memalsukan komunikasi seperti yang sudah saya
jelaskan sebelumnya.
Sekarang mari kita lihat proses
terjadinya MITM dalam contoh kasus Alice berkomunikasi dengan Bob.
Charlie sebagai attacker akan berusaha berada di tengah antara Alice
dan Bob. Agar Charlie berhasil menjadi orang ditengah, maka Charlie
harus:
- menyamar sebagai Bob dihadapan Alice
- menyamar sebagai Alice dihadapan Bob
Dalam mitm, Alice mengira sedang
berbicara dengan Bob, padahal dia sedang berbicara dengan Charlie.
Begitu juga Bob, dia mengira sedang berbicara dengan Alice, padahal
sebenarnya dia sedang berbicara dengan Alice. Jadi agar bisa menjadi
orang di tengah Charlie harus bisa menyamar di dua sisi, tidak bisa
hanya di satu sisi saja.
Kenapa Alice dan Bob bisa terjebak dan
tertipu oleh Charlie? Itu karena Alice dan Bob tidak melakukan
otentikasi dulu sebelum berkomunikasi. Otentikasi akan menjamin Alice
berbicara dengan Bob yang asli, bukan Bob palsu yang diperankan oleh
Charlie. Begitu juga dengan otentikasi, Bob akan berbicara dengan Alice
yang asli, bukan Alice palsu yang diperankan oleh Charlie.
Pentingnya Otentikasi: Who Are You Speaking With?
Otentikasi adalah proses untuk
membuktikan identitas suatu subjek, bisa orang atau mesin. Proses
membuktikan identitas seeorang ada banyak cara, namun semuanya bisa
dikelompokkan dalam 3 kategori:
- What you know: PIN, password, pasangan kunci publik-privat
- What you have: smart card, kunci, USB dongle
- What you are: fingerprint, retina
Secara singkat otentikasi menjawab
pertanyaan “Who are you speaking with?”. Pertanyaan itu sangat penting
diketahui sebelum dua pihak berkomunikasi. Bila dua pihak berkomunikasi
tanpa sebelumnya melakukan otentikasi, maka keduanya bisa terjebak
berbicara dengan orang yang salah, yaitu orang yang menyamar menjadi
lawan bicaranya. Bila sampai ini terjadi maka akibatnya bisa sangat
fatal, salah satunya adalah terjadinya mitm attack.
Bila dua orang yang sudah saling
mengenal berbicara dengan tatap muka langsung, maka tidak mungkin
keduanya terjebak dan tertipu berbicara dengan orang yang salah.
Otentikasi menjadi sangat penting bila kedua pihak berbicara melalui
media komunikasi jarak jauh seperti telpon atau internet. Dalam
komunikasi jarak jauh, kita hanya bisa mendengar suara lawan bicara
kita, jadi sangat besar kemungkinan kita berbicara dengan orang yang
salah.
Jadi cara untuk mencegah serangan MITM
adalah dengan melakukan otentikasi sebelum berkomunikasi. Bahkan
walaupun otentikasi dilakukan oleh salah satu pihak saja, itu sudah
cukup untuk mencegah mitm. Mari kita lihat kembali contoh Alice, Bob
dan Charlie, bila otentikasi hanya dilakukan oleh Bob, sedangkan Alice
tidak. Karena tidak adanya otentikasi Alice, maka Charlie bisa menyamar
sebagai Alice di hadapan Bob, namun Charlie tidak bisa menyamar sebagai
Bob di hadapan Alice. Kenapa Charlie tidak bisa menyamar menjadi Bob?
Sebab Alice akan menguji keaslian Bob dengan otentikasi, sehingga
penyamaran Charlie sebagai Bob palsu akan terbongkar dan Alice tidak
akan mau melanjutkan komunikasi.
sumber : http://www.ilmuhacking.com/
Thanks for reading & sharing KEPOIN IT
0 comments:
Post a Comment